ILMU PENGETAHUAN ALAM

 Saat ini kita akan membahas mengenai bagaimana makanan tersebut dapat dicerna oleh tubuh, apa saja manfaat dari kacang hijau bagi sistem pencernaan, serta apa saja  kandungan gizi yang terkandung dalam kacang hijau. Semuanya akan kita bahas dalam artikel tersebut. 

Kacang hijau merupakan salah satu kelompok kacang-kacangan yang memiliki kandungan gizi yang baik untuk tubuh serta dapat dipercaya dan efektif dalam mencegah berbagai penyakit. Melansir dari hellosehat.com kandungan gizi dalam kacang hijau porsi 100 gram sebagai berikut:

  • Energi  : 323 kkal
  • Protein : 23 gram
  • Lemak : 1,5 gram
  • Karbohidrat : 56,8 gram
  • Serat : 7,5 gram 
  • Karoten (vitamin A) : 223 mikrogram
  • Thiamin (vitamin B1) : 0,5 miligram
  • Riboflavin (vitamin B2) : 1,5 miligram
  • Niasin (vitamin B3) : 1,5 miligram
  • Vitamin C : 10 miligram
  • Kalsium : 223 miligram 
  • Fosfor : 319 miligram
  • Besi : 7,5 miligram
  • Kalium 816 miligram
  • Zinc : 2,9 miligram
  Dari kandungan gizi di atas dapat kita lihat bahwa kacang hijau mengandung protein, lemak, vitamin, serta zat-zat dan mineral yang tinggi. Bila kita mengkonsumsinya maka kandungan gizi yang terkandung, akan masuk, terserap dan akan menjadi sumber energi dan metabolisme untuk perkembangan tubuh kita. Lalu bagaimana caranya makanan tersebut dapat diserap dan menjadi sumber energi bagi tubuh kita? Simak penjelasan proses pencernaan sebagai berikut.  

 Dalam proses pencernaan makanan terdapat berbagai organ-organ penting yang membantu makanan agar dapat di cerna dan diserap oleh tubuh. Organ-organ tersebut terdiri dari:
Dari gambar di atas kita bisa melihat organ-organ penyusun sistem pencernaan makanan seperti mulut, kerongkongan, lambung, usus halus, usus besar hingga rektum dan anus. Sedangkan untuk hati, pankreas dan empedu merupakan organ pelengkap atau aksesoris saja yang hanya akan memberikan enzim-enzim penting dalam proses pencernaan. Nah, Kali ini kita akan membahasnya secara satu persatu. 

1. Rongga Mulut

 Mulut merupakan awal dari proses pencernaan makanan. Di dalam mulut terjadi 2 proses pencernaan yaitu secara mekanis dengan bantuan gigi dan kimiawi dengan bantuan enzim Ptialin, yang menggubah karbohidrat menjadi amilum berasal dari air liur. Di mulut makanan akan di kunyah oleh bantuan gigi-gigi serta lidah yang akan membuat makanan menjadi mudah untuk ditelan. 

2. Kerongkongan atau Esofagus

  Di dalam esofagus atau kerongkongan terdapat epliglotis yang akan mengarahkan makanan agar tidak masuk ke saluran pernapasan. Makanan akan di dorong karena adanya bantuan dari otot-otot dinding esofagus atau biasa kita sebut sebagai gerakan peristaltik. Lalu, makanan di dalam esofagus juga akan berubah menjadi bolus atau gumpalan-gumpalan makanan.

3. Lambung

 Makanan yang telah menjadi bolus kemudian akan terdorong sampai ke lambung. Di dalamnya makanan diproses kembali dengan 2 cara, yaitu dengan mekanik dan kimiawi. Secara mekanik otot-otot lambung akan berkontraksi untuk mengaduk-adukan atau mencampurkan makanan sedangkan dengan cara kimiawi makanan akan tercampur bersama getah lambung yang mengandung Asam Klorida (HCI) dan enzim pepsin fungsinya memecah protein menjadi pepton dan Asam Klorida yang berfungsi untuk membunuh kuman dan bakteri pada makananan serta mengaktifkan pepsinogen menjadi pepsin. Makanan kemudian akan dicerna berjam-jam hingga menjadi kimus (bubur usus) yang akan masuk perlahan-lahan ke dalam usus halus. 

4. Usus Halus

 Usus halus merupakan organ dengan panjang 4-7 meter dan terletak di dalam tubuh kita. Usus halus terbagi menjadi 3 bagian, yaitu duodenum, jejunum, dan ileum. Duodenum (usus dua belas jari) berfungsi sebagai tempat pencernaan makanan secara kimiawi. Caranya, makanan dari lambung yang masuk ke duodenum akan dinetralkan oleh senyawa bikarbonat dari pankreas. Kemudian dicerna menggunakan enzim amilase, lipase, dan tripsin dari pankreas, serta enzim maltase yang dihasilkan usus halus. Amilase akan memecah amilum jadi maltosa. Maltosa kemudian dipecahkan jadi glukosa oleh enzim maltase. Sedangkan lipase memecah lemak menjadi asam lemak dan gliserol. Ini dilakukan dengan bantuan empedu yang akan mengemulsikan lemak sehingga enzim lipase bisa bekerja. Sementara itu, tripsin akan memecah pepton sehingga akan menjadi asam amino. 
 Glukosa, asam lemak, gliserol, dan asam amino tersebut merupakan bentuk zat gizi sederhana yang siap diserap tubuh. Penyerapannya terjadi di bagian usus halus berikutnya yaitu jejunum dan ileum. Berarti jejunum (usus kosong) dan ileum (usus penyerapan) sama-sama berfungsi sebagai tempat penyerapan sari makanan atau zat gizi sederhana. Karena hal itu, strukturnya dipenuhi vili atau jonjot usus yang berfungsi memperluas area penyerapan sari makanan.

5. Usus Besar

 Bahan makanan yang sampai pada usus besar merupakan zat-zat sisa. Zat-zat sisa tersebut berada dalam usus besar selama 1 sampai 4 hari. Zat sisa ini terdiri atas sejumlah besar air dan bahan makanan yang tidak dapat tercerna, misalnya adalah selulosa. Usus besar berfungsi mengatur kadar air pada sisa makanan. Bila kadar air pada sisa makanan terlalu banyak, maka dinding usus besar akan menyerap kelebihan air tersebut. Sebaliknya, bila sisa makanan kekurangan air, maka dinding usus besar akan mengeluarkan air dan mengirimnya ke sisa makanan. Di dalam usus besar yang terdapat bakteri Escherichia coli yang akan membantu pembusukan sisa-sisa makanan. Sisa makanan yang tidak terpakai oleh tubuh beserta gas-gas yang berbau disebut tinja (feses) yang nantinya  akan dikeluarkan. 

6. Rektum dan anus

  Rektum adalah saluran panjang, sekitar 20 cm yang berfungsi menyimpan feses  sementara sebelum dikeluarkan. Setelah dari usus besar, zat sisa yang sudah membusuk tersebut kemudian akan terus di alirkan. Ketika feses tersebut menumpuk di bagian rektum, maka akan segera dikeluarkan melalui anus, biasanya ketika feses berada di tahap ini akan diberikan signal ke otak agar segera di keluarkan. 
 
 Itu dia penjelasan mengenai sistem pencernaan yang terjadi di dalam tubuh. Pastinya proses tersebut adalah suatu hal yang sangat luar biasa yang terjadi di dalam tubuh kita masing-masing dan perlu untuk kita syukuri. Nah, sekarang kita akan membahas mengenai manfaat dari kacang hijau untuk sistem pencernaan. 

   manfaat Kacang hijau untuk pencernaan adalah bisa meningkatkan pergerakan usus dan mengurangi tekanan pada dinding usus serta mencegah terjadinya kanker di usus besar. Ketika, kita rutin mengkonsumsi kacang hijau maka, bisa meringankan fungsi pencernaan. Setelah itu, kacang hijau tidak akan menyebabkan perut bergas atau kembung seperti beberapa jenis kacang lainnya, dan mencegah sembelit serta masuk angin. Kacang hijau juga merupakan jenis kacang yang mudah untuk di cerna, sehingga baik untuk sistem pencernaan. Oleh hal inilah, kacang hijau sering di cari oleh orang-orang yang mengalami masalah dalam sistem pencernaan. 



 Demikian penjelasan dari saya, semoga dapat menjadi pengetahuan dan wawasan baru bagi kita semua. 

 
 


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Agama

PKN